Ada berbagai strategi yang bisa digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran interaktif. Guru dapat memanfaatkan aneka media kreatif untuk membuat interaksi kelas saat pembelajaran menjadi meningkat. Dengan memanfaatkan multi media kreatif guru mengkondisikan atau menciptakan kelas sebagai tempat yang menyenangkan dan membuat semua siswa bersama guru aktif dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa semakin inten atau sering yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Perlu di sadari bahwa tiap-tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dan kebutuhan belajar yang berbeda bula. Ada anak yang suka dengan pembelajaran mandiri atau kelompok; ada anak yang lebih nyaman belajar dengan cara mendengar, melihat, atau mempraktikkan aktivitas tertentu. Dengan memanfaatkan aneka media pembelajaran kreatif, guru memutuskan jenis media pembelajaran yang cocok atau sesuai dengan karakteristik belajar anak. Cocok untuk media belajar anak usia dini (AUD) dan SD.
Media pembelajaran kreatif dibuat dari bahan-bahan yang melimpah di lingkungan. Bahan yang mudah ditemukan, bahkan bisa diperoleh secara gratis atau cuma-cuma. Media dibentuk dalam wujud benda yang unik, tidak biasa, sehingga menarik perhatian siswa. Guru dapat memanfaatkan limbah atau barang bekas seperti koran, kardus, plastik, botol, tutup botol, styrofoam sebagai bahan membuat media pembelajaran kreatif. Pastikan bahan tersebut sudah dibersihkan dan aman untuk digunakan.
Bagi anak yang suka dengan pembelajaran individu, maka guru dapat memberikan media pembelajaran kreatif yang sifatnya individual. Sedangkan bagi anak yang lebih suka belajar kelompok, guru dapat memberikan media pembelajaran kreatif untuk kelompok. Demikian pula, siswa yang memiliki tipe belajar audio, visual, audio-visual, maupun kinestetik diberikan media pembelajaran kreatif yang sesuai. Bila kebutuhan belajar siswa terpenuhi, pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan.
Tentu saja tidak mudah menyiapkan seluruh media yang cocok dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa. Guru butuh waktu, tenaga, dan biaya untuk menyiapkan aneka media pembelajaran kreatif. Salah satu alternatifnya adalah guru harus bisa membuat dan menjaga media pembelajaran kreatif agar bisa digunakan berkali-kali, dan ketika dibutuhkan media tersebut dengan mudah ditemukan.